Posted by : Unknown
“sayang...?” sapaku dalam SMS.
“iya sayang...” jawabnya. Waktu itu,
malam hari kira-kira jam delapan malam.
“aku mau tanya, boleh?” ada hal yang
masih membuatku penasaran. Karena aku tidak mau terjadi lagi hal yang sama
ketika dengan temannya dulu. Entah kenapa aku masih sakit hati dengan
kelakuannya.
“boleh, mau tanya apa?”
“emmm... kamu, bener-bener cinta sama
aku?” ku katakan dengan jujur walau aku merasa agak takut. Aku melakukan ini
hanya karena ingin memastikan.
“bukannya gitu ... emangnya salah ya?
Kalo aku tanya begituan? Maap deh..” sesalku. Aku hanya berharap, kalau dia
benar-benar suka, benar-benar sayang, tidak seperti mantanku dulu yang hanya
menjadikanku umpan.
“asal kamu tau ya, aku tuh pengen agar
hubungan kita sampe dewasa nanti..” kata-katanya membuatku terkejut. Rasa
takutku mulai hancur dengan perkataannya. Fkiran burukku tentangnya pun mulai
hilang.
“(emotion senyum) makasih ya sayang ...
aku juga pengennya kamu jadi cowok terakhir aku, aku udah capek nyari-nyari
cowok lain buat jadi pacar aku” jawabku dengan logis.
“(emotion senyum) emangnya kamu udah
pernah pacaran berapa kali?” lanjutnya.
“lima kali, kalo kamu?” jawabku polos.
“wiiihhhhhhh, banyak banget... aku aja
baru sekali pacaran. Itu juga baru sama kamu” pujinya. Tapi serentak aku kaget,
mengapa tidak? Akulah pacar pertamanya!! Padahal ku kira dia ini playboy
seperti tetangganya itu tapi ternyata dugaanku salah total.
“hah?! Masa sih? Aku ga percaya ah ...”
jawabku spontan.
“yaudah kalo ga mau percaya”
“bukannya gitu ... abisnya kan kamu
ganteng, masa ga pernah pacaran.. emangnya ga ada yang pernah ‘nembak’ kamu?”
aku mencoba menggodanya, tetapi tetap saja tidak percaya.
“ada, tapi aku tolak” jawabnya singkat
padat dan jelas.
“kok ditolak?” tanyaku heran.
“abisnya dia suka belanja-belanja gitu
(matre), aku ga suka cewek yang kayak begitu” jawaban yang sangat jujur.
“ohh ... kok aku diterima?” tanyaku
mencoba untuk menjebaknya.
“ya karena menurut aku kamu bukan cewek
yang kayak begitu” ya ampuun, aku memang terlahir sebagai wanita yang
beruntung. Bisa mempunyai pacar yang langka seperti dia, bahkan wanita yang
lain yang lebih cantik dari aku pun ditolaknya. Hemm... He’s Misterious.
“ahh kamu bisa aja ...”
***